Diduga Oknum Kadus V A Desa Tumpatan Nibung Memotong Dana BST Dari Warganya
29 Mei 2020 - 22:50:23 WIB | Dibaca: 2925x
Medan (SIOGE) - Ditengah Pandemi Covid-19 sekarang ini masih saja ada oknum yang nakal untuk mencari kesempatan dengan memotong hak warga yang mendapatkan dana Bantuan Sosial Tunai (BST). Sementara pemerintah sudah menegaskan kepada jajarannya agar setiap bantuan yang diberikan kepada masyarakat harus tepat sasaran, namun himbauan tersebut tidak di indahkan melainkan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Berdasarkan informasi yang diterima, Jumat (29/5/2020) ada 16 Kepala Keluarga (KK) di Dusun V A, Desa Tumpatan Nibung Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menerima BST namun setelah uang diterima warga, ada oknum berinisial TN yang disebut-sebut keluarga dari Kadus V A Desa Tumpatan Nibung meminta 200 ribu kepada setiap warga yang menerimanya dengan alasan dana tersebut akan dibagikan kepada masyarakat lain yang tidak mendapatkan bantuan.
"Tadi saya ke kantor POS ngambil BST uangnya 600 ribu sampai rumah dimintai 200 ribu tapi saya gak tau status dia apa yauda saya kasih aja", ucap seorang nenek salah satu warga yang mendapatkan dana BST.
Kepala Dusun (Kadus) V A, S saat dikonfirmasi awak media membantah semua informasi tersebut menurutnya semua itu berita tidak benar hoax. "Tidak ada pemotongan kami hanya menghimbau kepada warga penerima BST agar dapat berbagi kepada warga lain yang tidak menerima bantuan. Intinya agar yang mendapatkan bantuan tersebut bisa berbagi kepada yang lain," katanya.
Terpisah, Camat Batangkuis Avro Wibowo mengatakan tidak mengetahui adanya kejadian ini yang jelas kita akan melakukan menyelidikan siapa aktor yang bermain.
"Untuk sementara kita belum mengetahuinya, yang kita ketahui pengambilan BST kan melalui kantor Pos kapan uang yang didapat dari warga dipotong kita juga tidak tahu karena saya masih menerima informasi sepihak saja, saya juga tidak berani berkomentar banyak yang penting saya akan melakukan penyelidikan siapa aktor yang melakukan dan ini terjadi atas kebijakan siapa", pungkasnya. (Feri)