31 Mei 2020 - 09:40:51 WIB | Dibaca: 2711x

Humbahas (SIOGE) - Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor SE pimpin rapat kordinasi dalam rangka penerapakan "New Normal" dalam acara Ibadah, Pernikahan dan Penguburan dengan  mematuhi 3 (tiga) syarat protokol kesehatan yakni, pakai masker, jarak dan cuci tangan.
Jika tiga syarat ini tidak dipenuhi maka akan dilakukan evaluasi dan menunda kembali New Normal.  Demikian kesimpulan rapat Forkopimda bersama tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Ruang Rapat Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Humbang Hasundutan, Sabtu (30/5/2020).
Hadir pada rapat itu, mewakili Kajari Humbang Hasundutan, Hendra Sinaga, mewakili Dandim 0210/TU Pabung Humbahas Mayor Wasno, Anggota DPRD Roberto Simanullang, Sekda Drs. Tonny Sihombing MIP, mewakili MUI Safran Rizal, FKUB Erikson Simbolon, mewakili Katolik Pastor Siprianus Wagung,  Pareses HKBP Pdt. Renova J. Sitorus, Bishop GKLI Esra Sinaga, Koordinator GKPI Maurids Simamora, Tokoh Masyarakat RW. Manalu, LADN Patar Simamora para Staf Ahli dan Asisten serta Pimpinan OPD.
Bupati menyampaikan bahwa Humbang Hasundutan merupakan zona hijau dan sampai saat ini belum ada masyarakat yang positif Covid-19. Pada hakekatnya Pemerintah Humbang Hasundutan tidak pernah melarang masyarakat untuk beribadah, tetapi harus mengikuti protokol kesehatan.
Pada saat ini, semua kita harus aktif dan bertanggungjawab dalam percepatan penanggulangan Covid-19 terutama dalam penerapan "New Normal". Semua harus bertanggungjawab, tidak menurut orang per orang atau menurut sektoral. Kalau sudah melaksanakan New Normal ini menjadi tanggungjawab kita bersama.
Kalau ada pertanyaan kapan mulai beribadah, Dosmar menyampaikan bahwa besok juga bisa tergantung kesiapan pihak gereja, pihak masjid, tokoh agama tokoh adat dan tokoh masyarakat. Secara teknis, Pemkab. Humbang Hasundutan akan menyurati seluruh keluarga lebih kurang 50.000 KK.  Kepala Desa dan Perangkatnya harus melihat apakah ibadah sudah melaksanakan protokol kesehatan? Dan kalau protokol kesehatan tidak dilaksanakan maka ibadah atau pelaksanaan kegiatan sosial dan kemasyarakatan juga akan ditunda.
Sementara itu Kapolres Humbang Hasundutan, AKBP Rudi Hartono menyampaikan bahwa saat ini ada petunjuk dari Mabes Polri adanya New Normal atau tatanan kehidupan baru. Kehidupan Normal Baru ini memang semua sektor-sektor, baik itu kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kegiatan pembelajaran/ pendidikan dan lainnya kembali seperti sedia kala, namun kita harus membiasakan diri dengan disiplin dan protokol-protokol kesehatan.
"Kita harus menjadikan protokol kesehatan menjadi kebutuhan hidup kita, kalau kita tidak memakai masker harus kita merasa ada yang kurang. Kalau ada yang kawan yang terlalu dekat berbicara dengan kita, harus ada yang janggal, seperti ini yang harus kita biasakan dengan tatanan kehudupan baru. Jajaran kami sudah mulai membiasakan diri dan menjadikan protokol kesehatan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti memakai masker, sering cuci tangan dan saat ini semampu kami, personil harus memakai tameng wajah. Sekali lagi agar kita menjadikan protokol kesehatan menjadi kebutuhan hidup kita," katanya.
"Sekaitan dengan ibadah, jika pelaksanaan ibadah tidak melaksanakan protokol kesehatan maka akan membahayakan yang lain dan ini akan dievaluasi. Harapan kami, ada aturan yang jelas dan terukur serta semua sektor-sektor harus mendukung dan bertanggungjawab terutama dalam pelaksanaan ibadah harus ada dukungan dari tokoh agama," tambah Kapolres.
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan mengharapkan agar tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat mensosialisasikan akan pentingnya protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah bersama di rumah ibadah, pelaksanaan pernikahan dan pelaksanaan adat pada acara penguburan. (rel/s)