Kongres GMKI Ke XXXVII : Jefri Gultom Terpilih Sebagai Ketum Masa Bakti 2020 - 2022
30 November 2020 - 18:22:15 WIB | Dibaca: 3390x
Medan (SIOGE) - Kongres Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Ke XXXVII yang dilaksanakan di Kota Injili Manokwari Papua Barat akhirnya menetapkan Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Umum (Sekum) yang merupakan struktur tertinggi di organisasi ini untuk Masa Bakti 2020-2022, Senin (30/11/2020).
Setelah melalui proses panjang, salah satu agenda Kongres, pada sesi Pemilihan Pengurus Pusat, Jefri Gultom dari GMKI Cabang Merauke meraih suara tertinggi dari dua kandindat Calon Ketua Umum lainnya, yakni Alhendri Fara dari Cabang Yogyakarta dan Christian Patrico Adoe dari Cabang Jakarta Barat.
Dari hasil perolehan jumlah suara tersebut Majelis Sidang menetapkan Jefri Gultom sebagai Ketua Umum terpilih Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Masa Bakti 2020-2022.
PRESIDEN JOKOWI
Sebelumnya, Presiden RI Ir. Joko Widodo membuka Kongres XXXVII di Kota Injil Monokwari Papua Barat, Selasa (24/11/2020) siang ini. Jokowi lalu meminta GMKI beri masukan atas 40 Peraturan Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden (Perpres) turunan Undang-undang (UU) Cipta Kerja yang sedang disusun pemerintah.
Refolusi industri 4.0 telah mendisrupsi kehidupan kita. Digitalisasi mendisrupsikan kehidupan social, kehidupan politik dan kehidupan ekonomi yang semakin mengalami percepatan akibat pandemi covid-19, termasuk di kehidupan mahasiswa.
Kemudian persaingan antar Negara semakin tinggi. Bukan hanya kompetisi tetapi hypercompetition. Persaingan yang melibatkan lintas actor di semua lini kehidupan.
“Kita harus memperkuat konsolidasi kekuatan Nasional agar kita semakin kokoh. Dan kita harus meingkatkan kecepatan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan inovasi dan kreatifitas agar kita bisa jadi pemenang,” kata Presiden Jokowi via zoom dari Istana Merdeka, Jakarta, dikutip youtobe GMKI channel.
“Saya mengajak GMKI berbagi tugas. Pemerintah sedang melakukan transformasi besar-besaran. Saya mengajak para mahasiswa untuk juga melakukan transformasi secara sinergis dan terkonsolidasi untuk membangun kekuatan Indonesia memenangkan hypercompetition sekarang ini,” lanjut Jokowi.
Pemerintah telah melakukan serangkaian upaya transformasi structural. Presiden minta kita tidak bisa melakukan cara-cara kerja lama yang rumit, yang birokratis, yang tidak efisien.
Jokowi mengajak segenap keluarga besar GMKI, harus bekerja mengembangkan cara-cara baru yang cepat, yang inovatif untuk memecahkan masalah besar bangsa, terutama masalah yang dihadapi oleh anak muda, oleh mahasiswa yaitu masalah peluang kerja. Peluang kerja yang sangat layak yang membawa kemajuan Indonesia.
“Itulah pertimbangan besar diterbitkannya UU Cipta Kerja. Sebuah reformasi structural yang kita inisiasi sendiri. Inisiatif dari kita sendiri. Bukan diisiasi oleh IMF atau Word Bank seperti tahun 1998 dulu,” ujarnya.
Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah telah mensinergikan regulasi yang tumpang tindih. Pemerintah memangkas prosedur-prosedur yang berbelit-belit. Dan melalui Undang-undang Cipta Kerja, Presiden ingin memudahkan pelaku usaha mikro dan kecil untuk membuka usaha-usaha baru.
“Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan regulasi turunannya (UU Cipta Kerja), berupa 40 PP dan 4 Perpres. Berikan masukan. Tolong berikan masukan agar tepat, agar sesuai dengan tujuan utama kita untuk meningkatkan mempercepat tujuan usaha kita terutama usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah dan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya yang sangat layak bagi generasi muda kita serta memenangkan persaingan blobal yang sangat ketat,” sambung Jokowi.
Presiden yakin GMKI pasti bisa ikut mengambil langkah-langkah transformatif besar dalam menghadapi desrupsi, memenangkan hypercompetition.
Sebagai kalangan muda terdidik, Presiden minta GMKI turut andil memberikan pemikiran solusi, inovasi, kreatifitas, dan karya nyata bagi kemajuan bangsa.
Presiden juga meminta GMKI ikut mengawal kebijakan pemerintah untuk memecahkan masalah-masalah social serta memanfaatkan kreatifitas kewirausahaan dan inovasi digital yang kuat di kalangan mahasiswa.
“Sebagai kelompok aktivis yang sangat berpengalaman, saya yakin para mahasiswa bisa menjadi perekat kekuatan bangsa, perekat nilai-nilai kebangsaan sesuai idiologi Pancasila kita, perekat inovasi dan kreatifitas nasional untuk terus memperkuat fondasi kebangsaan dan energi untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” ungkapnya.
“Saya yakin energi gerakan mahasiswa sangatlah berlimpah. Saya mengajak saudara-saudara untuk berlayar bersama dalam gelombang besar transformasi Nasional yang sedang kita gerakan sekarang ini,” tutup Presiden Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu kemudian membuka Kongres GMKI XXXVII dengan resmi disambut aplaus meriah dari peserta 107 cabang, undangan dan Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan dari Hote Aston Niu, Kota Injil Monokwari. (rasi)