Bobby Nasution Beri Solusi Bersama Terkait Bronjong Perumahan J City
21 Februari 2022 - 21:19:56 WIB | Dibaca: 2593x
Medan (SIOGE) - Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau kisruh bronjong di kawasan perumahan dan pusat bisnis J City, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor , Minggu (20/3) sore.
Awalnya, bronjong sungai Babura dilakukan pihak pengembang J City. Konon akibatnya perumahan warga di seberang sungai sering kebanjiran. Maka Badan Wilayah Sungai (BWS) yang saat itu diwakili Agus Hutabarat selaku anggota Rekomtek merespon dengan akan melakukan pembongkaran.
Wali Kota Medan tidak setuju dengan rencana itu karena masih ada win-win solution yang bisa diambil.
Perwakilan pengembang Candra Lingga. Bobby menginstruksikan pengembang J City membuat bronjong di sisi kanan sepanjang kurang lebih 150 meter.
"Ini ngapain dibongkar. Saya bukan mau membela J City walau ini juga investasi bagi pembangunan kota keluhan warga juga harus didengar. Saya minta pihak pengembang dan BWS agar membuat keputusan agar dibangun pula bronjong di sisi kanan. Selasa ini sudah ada keputusan dari pihak pengembang," harap Bobby.
Saat meninjau bronjong. Salah satunya seorang ibu rumah tangga warga lingkungan 3 Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor bernama Temu. Dikatakannya, sejak di bronjong daerah J City, warga yang ada di lingkungan tersebut sering mengalami banjir jika hujan.
Diungkapkan Temu, warga minta agar jangan satu sisi saja yang dibronjong, karena setiap turun hujan pasti kebanjiran, bahkan mereka sempat mengungsi ke Masjid,ungkapnya.
"Untuk itu kami memohon agar Pak Wali membantu kami untuk menyampaikan kepada pihak pengembang agar jangan hanya satu sisi saja yang di bronjong, tetapi juga membronjong sisi lain, tepatnya di sekitar perkampungan warga yang terletak di seberang," ucap Temu.
Menanggapi hal itu, Bobby Nasution meminta dengan tegas kepada pihak BWS dan pengembang agar memenuhi permintaan dari masyarakat lingkungan 3 Kelurahan, Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor agar memenuhi tuntutan masyarakat untuk membangun bronjong.
"Jika kalian tidak bisa memberikan kejelasan hingga waktu yang telah ditentukan, maka kami akan minta Corporate Social Responsibility ( CSR ) untuk membangun bronjong tersebut. Apakah kami yang membangun, atau langsung pihak pengembangan silakan saja," ujarnya.(Dinas Kominfo/Bahren)