Kanwil Kemenag Riau Gelar Penguatan Moderasi Beragama di Pekanbaru
24 Mei 2023 - 22:42:36 WIB | Dibaca: 2502x
Pekanbaru (Sioge) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau menggelar kegiatan bertajuk "Penguatan moderasi beragama dan kemitraan dengan lembaga keagamaan, ormas Kristen, pimpinan aras dan sinode serta penyelenggara Kristen", Jumat hingga Sabtu (19-20/5/2023) di "Camellia Meeting Room" Hotel Angkasa Garden, Jalan Setia Budi Pekanbaru.
Kegiatan dibuka Direktur Urusan Agama Kristen pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Amsal Yowei, diikuti 35 peserta yakni pimpinan lembaga keagamaan dan pimpinan ormas Kristen di Provinsi Riau serta penyelenggara Kristen dari delapan Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota di Riau.
Amsal Yowei dalam sambutannya pada acara pembukaan mengatakan, saat ini ada tiga tantangan besar yang tengah dihadapi dalam hal kerukunan umat beragama. Ketiganya adalah, pertama, berkembangnya cara pandang sikap dan praktik beragama yang berlebihan atau ekstrem yang mengesampingkan martabat manusia. Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subjektif dan juga pemaksaan kehendak atas tafsir agama, serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik yang berpotensi memicu konflik. Ketiga, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan pada berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan itu, kata Amsal, Kemenag melakukan penguatan moderasi beragama, yaitu cara pandang, sikap dan perilaku yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah, bertindak adil dan tidak ekstrem dalam beragama. Moderasi beragama adalah sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama dan penghormatan pada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan. Begitu pentingnya moderasi beragama sebagai kunci terciptanya kerukunan dan toleransi, sehingga ia telah ditetapkan sebagai program prioritas Kemenag dan termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024.
"Dalam pertemuan ini kita coba mediasi, berkumpul bersama, sharing, juga membicarakan hambatan-hambatan dalam pelayanan dan bagaimana solusinya. Dengan begitu, kita bisa tetap menjaga suasana kebersamaan dan kerukunan yang sudah terbangun dengan baik selama ini. Tugas kami di Kemenag adalah memberikan penguatan-penguatan moderasi beragama untuk tetap terciptanya kerukunan beragama," ujarnya.
Dalam konteks kekristenan, lanjutnya, dalam kitab suci diajarkan bagaimana kita hidup dengan penuh kasih dan suasana damai sesuai dengan sembilan karunia dan sembilan buah roh yang Tuhan berikan kepada kita yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, dan seterusnya. "Kalau semua ini dapat kita lakukan, pasti tidak ada pertikaian atau pertengkaran," kata Amsal Yowei.
Sementara itu, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Riau Armin Antoni Silaban didampingi Ketua Panitia Acara Liston Alfian Naibaho mengatakan, kegiatan penguatan moderasi beragama di Provinsi Riau rencananya dilaksanakan secara berkala dengan mengundang mitra-mitra terkait. "Ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan penguatan moderasi yang telah kita laksanakan pada Desember 2022 yang lalu, dan kita rencanakan akan kita gelar lagi dalam beberapa bulan mendatang. Tapi karena keterbatasan yang ada, kita mohon maaf karena tidak mungkin semua pimpinan lembaga agama dan ormas Kristen kita undang," kata Silaban.
Dalam kegiatan tersebut terdapat empat pemateri yang tampil, yakni Amsal Yowei dengan materi berjudul "Kebijakan Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI dalam rangka pembangunan keagamaan", Praeses Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik XXII Riau Pdt Hantus Hutapea STh MM dengan materi "Mewujudkan panggilan dan tugas bersama gereja di Provinsi Riau", Wakil Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Riau AKBP Dermawan Marpaung SIK dengan topik tentang terciptanya kamtibmas Riau yang kondusif, serta Indri Kartika Dewi dari Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Riau dengan topik sertifikasi tanah rumah ibadah.
Acara yang diawali dengan doa dibawakan Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Riau Pdt Adolf Bastian Marpaung itu juga ditutup dengan doa dibawakan Armin Antoni Silaban. (Heri Surbakti)