Timnas U-19 Menangi Laga Uji Coba Lawan China U-19, Pelatih Fakhri Husaini Puas
18 Oktober 2019 - 09:42:45 WIB | Dibaca: 2721x
Jakarta (SIOGE) - Tim nasional Indonesia U-19 memetik hasil memuaskan. Dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis 17 Oktober 2019 malam, timnas U-19 menang 3-1 atas China U-19.
Kemenangan di laga uji coba itu setidaknya menghapus kekecewaan atas rangkaian kegagalan timnas senior. Ya, timnas terakhir kali dipermalukan Vietnam 1-3 di kualifikasi Piala Dunia.
Ini untuk keempat kalinya timnas senior menderita kalah sehingga terdampar di dasar klasemen Grup G. Tim asuhan Simon McMenemy pun tak pernah meraih poin selama babak kualifikasi.
Saat timnas senior selalu kalah, adik-adiknya justru memetik hasil positif. Meski hanya sebuah pertandingan uji coba, namun kemenangan itu setidaknya memberi kelegaan bagi fans sepak bola.
Di pertandingan itu, kedua tim menunjukkan permainan berimbang. China mengambil inisiatif menyerang sejak menit pertama. Namun pertahanan rapat Indonesia gagal ditembus tim tamu.
Bahkan Indonesia berhasil unggul lebih dulu di menit 14. Gol pertama timnas, menurut Antara, dihasilkan Amiruddin Bagus Kahfi yang memanfaatkan kemelut di gawang China yang dijaga Zihao Huang.
Unggul 1-0 menjadikan Indonesia kian bersemangat untuk menambah gol. Usaha tim asuhan Fakhri Husaini tak sia-sia. Bek sayap Muhammad Fajar Fathur Rahman mencetak gol setelah memanfaatkan umpan dari Bagus Kahfi menit 25
Indonesia tetap menunjukkan dominasinya atas China. Bahkan Beckham Putra Nugraha nyaris memperbesar keunggulan tim Garuda muda di menit 34. Namun tendangannya masih bisa ditepis kiper Huang dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Hanya berselang satu menit, Indonesia menambah keunggulan. Kali ini bek Alfeandra Dewangga Santosa yang memanfaatkan umpan dari Amiruddin Bagus Kahfi. Skor 3-0 untuk timnas bertahan sampai akhir babak pertama.
Di babak kedua, Indonesia mencoba mempertahankan tempo permainan. Bahkan mereka langsung menyerang. Hanya tekanan Garuda Muda gagal membuahkan hasil.
Sebaliknya, China U-19 berhasil memperkecil ketinggalannya di menit 64. Gol tim tamu dicetak pemain pengganti, Qianglong Tao, dari titik penalti. Peluang bagus diperoleh Supriadi menit 57. Sayangnya, pemain Persebaya itu tidak mampu memanfaatkan umpan dari Sutan Diego Armando Zico.
Sebaliknya, China U-19 berhasil memperkecil ketinggalannya di menit 64. Gol tim tamu dicetak pemain pengganti, Qianglong Tao, dari titik penalti.
Dalam kedudukan 3-1, timnas kembali memberi tekanan. Tercatat dua bersaudara Kahfi dan Kahfa mendapat peluang bagus untuk menambah gol. Namun usaha mereka masih gagal.
Kedua tim silih berganti menyerang. Hanya tidak ada gol yang tercipta sehingga skor 3-1 untuk Indonesia tak berubah sampai akhir laga.
Pelatih Fakhri Husaini Puas
Fakhri menunjukkan kepuasannya dengan tiga gol yang tercipta. Menurutnya semua gol dihasilkan melalui skema yang terencana.
Tim semakin mempunyai komunikasi bagus pada saat kehilangan bola, punya transisi dan komunikasi baik
Tak hanya itu, pemain juga bermain bagus dan menjalankan instruksi pelatih dengan baik. Strategi yang dijalankan dengan baik yang memberikan kemenangan di laga tersebut.
"Pemain bekerja keras menciptakan gol-gol itu. Dan, tiga gol itu tercipta melalui skema yang baik yakni bagaimana transisi dari menyerang ke bertahan," kata Fakhri yang tak segan memuji performa tim yang menunjukkan peningkatan.
"Tim semakin mempunyai komunikasi bagus pada saat kehilangan bola, punya transisi dan komunikasi baik," ujar dia.
Menurut Fakhri timnas U-19 sesungguhnya memiliki peluang menambah gol di babak kedua. Namun beberapa peluang gagal dimanfaatkan sehingga tidak ada gol yang tercipta dari pemain timnas di babak itu.
Meski demikian, Fakhri tidak terlalu mempermasalahkan. Menurut eks kapten tim nasional hal itu bisa terjadi karena pemain masih muda dan membutuhkan lebih banyak jam terbang pertandingan.
"Karena situasi di setiap pertandingan itu berbeda. Jadi, mereka memang butuh lebih banyak bertanding. Bukan soal membuang peluang tapi proses membuat peluang itu yang saya apresiasi," ujarnya.
"Peluang bisa terbuang. Bahkan pemain top dunia saja bisa membuang peluang. Mereka adalah pemain muda yang akan terus belajar," ucap Fakhri. (t/s1)